Monday, November 10, 2014

Kisah Klasik Macet

“Men, Jumat gini macet banget!”
Saya memandangi teman saya yang masih berceloteh mengeluh panjang lebar tentang kemacetan yang baru saja dia hadapi tadi pagi. Hari Jumat rasanya nggak heran kalau macetnya agak menyebalkan. Karena, jelang akhir pekan banyak karyawan yang memilih membawa kendaraan pribadi dengan alasan akan liburan ke luar kota, atau alasan pulang kampung bagi yang punya keluarga tidak di Jabodetabek.
“Udah ngomelnya?” tanya saya.
Dia menggelengkan kepala sambil berlalu. Mungkin ia kesal karena saya hanya merespon dengan pertanyaan yang bukan diinginkannya. Dalam bayangannya mungkin saya akan memberi “puk-puk” tanda belas kasihan sebagai respon atas cerita kemacetan yang dialaminya. Atau mungkin dia membayangkan saya menimpali dengan keluhan menggebu-gebu yang sama persis dengan apa yang dikeluhkannya.
Jelas saya nggak akan berempati dengan apa yang baru dia alami. Alasannya sederhana, karena dia pengguna kendaraan pribadi. Sedih sih, saat orang yang mengeluh kemacetan padahal dia termasuk penyumbang kemacetan juga. Ya kan?