Friday, May 25, 2012

(Tadinya) I Want #MyGalaxyS3

Beberapa waktu yang lalu, timeline saya penuh dengan hashtag #samsungblogger . Temen-temen saya memang banyak sekali yang memiliki followers lebih dari 2000, jadi tak heran kalau mereka berkesempatan mencicipi Samsung Galaxy S III lebih dulu dari yang lain. Setara teman-teman jurnalis bahkan. 

Saya yang hari-harian bergumul dengan komunitas di tempat kerja yang media online pula, merasa gagal. Karena kok saya baru tahu ya Samsung mau melempar produk barunya ke pasar Indonesia?

Seru sih marketing communication melalui bloggers memang efektif. Apalagi kalau si bloggers juga punya followers banyak. Tapi yang agak aneh, timeline yang penuh dengan #samsungblogger rata-rata ditwit via iPad or iPhone. Jadi tidak ada yang dari Samsung :). Lagi-lagi saya sebagai pengguna Samsung merasa gagal. Ceruk pengguna lama beralih ke produk baru bukannya lebih besar ya, drpd mengarahkan orang baru.

Selama menyimak timeline.. Beberapa keunggulan saya temui . Yang paling ekstrim saat demo menggores layar kaca si Samsung S3 dengan kunci. WOW. Udah ngebayangin itu pasti kegores dong? Tapi ternyata testimonial teman-teman yang sedang ngetwit itu mengatakan si layar fine-fine aja. *tepuk tangan.

Salut saya belum selesai, saat siang ini menemukan si @Samsung_ID ternyata ngegelar  Kuis Golden Ticket Galaxy SIII. Saya simak tuh timelinenya. Lumayan komplit paket marketing communication beserta tools yang dipakai. Jadi stepnya kurang lebih:
1. Peserta kuis musti nge-likes fanpages FB Samsung ID dan tentu saja follow akun Samsung ID.
2. Mengganti avatar twitter dan cover pages FB dengan yang disyaratkan oleh Samsung.
3. Menulis notes di FB dengan judul yang ditentukan. dan juga di -tag ke teman-teman.
4. URL notes tsb harus ditwit lagi dengan format yang ditentukan. 
5. Ada G Docs yang musti kita isi sebagai data peserta kuis.
6. Berdoa yang khusyuk biar terpilih memenangkan Golden Ticket Galaxy SIII :P

Cukup panjang ya? Kalo dari sisi user yang pengen banget menangin kuis ini mungkin tidak masalah. Trus kalo kita make kacamata orang MarComm, waw... ini viral marketingnya dapet banget. Exposurenya dimana-mana. 

Tapi kalo make kacamata saya sebagai orang yang belajar MarComm dan kerjanya juga di MarComm ada beberapa syarat yang memberatkan peserta kuis. Mustinya sik, gak perlu semuanya diborong, mulai dari ngelikes-ngefollow, ganti avatar segala, nulis pula, trus tag pula, twit lagi, mention pulak, buanyak banget kan? 

Ini pelajaran sih, buat saya pribadi, ketika ingin mengajak interaksi dengan komunitas saya, sebisa mungkin memikirkan posisi ketika berada di komunitas tersebut. Brand hampir merebut 80% dari akun si peserta kuis lho. Sampe avatar segala. Kasian kan si user gak eksis mukanya diganti ama avatar samsung? :) Atau mungkin ada yang bisa dikurangi... porsinya musti berimbang. 

"Ya kan kalo niat menang musti usaha". Iya sih... tapi lagi-lagi IMHO kita tetap harus memprioritaskan kenyamanan komunitas kita . Kalo loyal sih gak apa, tapi kalo yang setengah-setengah ntar malah gak jadi ikut malah rugi donk, kalo kita di sisi brand.

Ini hanya tulisan curahan hati saya yang sedang belajar menyelami ilmu marketing komunikasi. Indonesia itu habitnya gimana sih? :)
Sukses buat Samsung SIII. Semoga Samsung Galaxy Y saya masih bisa bersaing #halah :P





Monday, May 21, 2012

Foto #WanitaJakarta

Di awal tahun lalu, saya punya cita-cita untuk menulis sebuah buku. Well, atau minimal mengumpulkan cerpen-cerpen saya yang tercecer ke dalam satu buku kumpulan cerpen. Di otak saya sudah tercetus sebuah judul "Wanita Jakarta".

Ide ini muncul karena terdorong oleh teman saya Ikal.  Saat itu dia mengajak saya untuk membuat antologi cerita pendek dengan setting Jakarta. Tapi karena ia cenderung lebih produktif daripada saya, akhirnya ia menerbitkan kumpulan ceritanya lebih dulu "Kugenggam Tangannya Di Transjakarta". Ya, saya tertinggal. *puk puk.

Pic by @dansapar
Karena tertinggal tadi, makanya saya berniat untuk merealisasikan Wanita Jakarta. Di bulan Februari 2011, saat menemani Tata& Anto, teman saya foto pre-wed di fX, saya sempat menuliskan harapan saya ini di wall of 'post it'.







Saya menulis wishes list :
Nyelesein project buku #WanitaJakarta Yay!
Waktu itu, sang fotografer adalah dansapar, teman #Hermesian saya, mengabadikannya juga dalam jepretan

Wednesday, May 16, 2012

Aku, Arsitek Mas..

"Arsitektur , Mas." Raut muka si Mas ini nampak sangsi dengan jawabanku.

"Oo..arsitek. Berat donk ya kuliahnya, banyak tugasnya kan?"

Aku mengangguk. Mantap. Memang, baru memasuki semester dua aku sudah koleksi banyak lembaran gambar dan puluhan maket.

"Oo..pernah ikut Marching Band ya sebelumnya? Mmm..Bontang, bareng mas Sony dong?" Si Mas ini sibuk membolak-balik dan membaca formulir biodataku.

Tuesday, May 15, 2012

Gowes Yogyes Yuk!

Waktu saya kecil, sepeda adalah transportasi andalan saya. Masih ingat betul saya punya sepeda mini waktu duduk di bangku kelas 1 SD. Itupun lengseran dari kakak saya. Karena dia beralih ke BMX. Jelang kelas 5 SD saya seneng banget dapat sepeda gaya federal yang lagi hits banget waktu itu. Tapi kali ini mereknya Mustang. Beranjak SMP, Mustang saya berganti dengan Polygon. Dan sepeda itu masih dipake Ayah saya lho :D. (Bayangin udah hampir 20 tahun lho!)

Sejak pindah bekerja di Jakarta, saya tidak pernah bersepeda. Bahkan saat car free day sekalipun, saya malah menikmati pemandangan orang bersepeda di atas busway. Padahal kalau dipikir, manfaat bersepeda itu buanyak banget lho. Untuk kesehatan antara lain:

Bersepeda adalah terapi untuk sistem kardio-vaskular, hidup jadi lebih sehat.
Bersepeda secara rutin dapat membuat otot yang lebih baik, peningkatan massa pada tulang, dan kulit lebih cerah. - B2W






Monday, May 07, 2012

Flashmob Nandak Betawi

Tempo hari saya berkesempatan berkenalan dengan salah satu None Jakarta, Pudji Masniari. None Jakarta Pusat tahun 2009 ini lagi mampir ke kantor saya. Lagi serunya ngobrol berceritalah dia tentang tarian Nandak khas Betawi. 


Apa sih tarian Nandak?


Dikutip dari situs Pemerintah Jakarta, Tarian Nandak khas Betawi ini sebenernya bernama 'Nandak Ganjen'. Bujug... ganjen maksudnya genit? Ternyata iya. Ini tarian muda-mudi yang baru beranjak dewasa gitu.
"Nandak" artinya menari, sedangkan "Ganjen" berarti genit dan lincah. Tari Nandak Ganjen menggambarkan anak yang baru Gede ( ABG ), yaitu muda-mudi yang sedang beranjak dewasa, mengungkapkan perasaannya yang ceria, gembira, menuntut kebebasan. (Referensi : Dinas Kebudayaan Dan Permuseuman Propinsi DKI Jakarta, Ikhtisar Kesenian Betawi, 2003)
Tarian ini otomatis dibawakan ato lebih tepatnya dipelajari ama setiap finalis Abang None lho. Jadi kalo mo jadi Abnon musti jago nari juga. Heheh. Setelah udah cerita asal-usulnya... Pudji juga cerita bahwa akhir pekan ini (13 Mei 2012),  Ikatan Abang None Jakarta (IANTA) lagi mo ngadain Flashmob Nandak.


WOW! Flashmob Nandak! 


Di pikiran saya sudah terbayang serunya orang yang tadinya tak kenal satu sama lain tiba-tiba menari bersama. Tarian Nandak pula, yang merupakan tarian daerah asli Betawi. Karena saya juga seneng banget nari dan sudah lama pengen nari lagi kesempatan ini gak saya sia-siain. Gimana caranya?


Tuesday, May 01, 2012

Ngintip Halte Transjakarta

Awalnya, karena tugas kuliah tentang Crisis Management, saya dan kelompok memutuskan untuk menganalisa Manajemen BLUTransjakarta atau yang biasa kita sebut 'Busway' . Well, namanya Transjakarta yang tadinya primadona ini mendadak menjadi bahan celaan untuk kasus tertentu, terutama pelayanannya yang dianggap menurun. Akhirnya langkah pertama yang saya lakukan adalah gugling keyword 'Transjakarta'.


Mengutip dari laman resminya, dikatakan bahwa di bawah Badan Layanan Umum Transjakarta telah mengelola lebih dari 6 tahun (hampir 7 tahun) Transjakarta Busway, sudah melayani 10 koridor dengan total panjang lintasan 123,35 km. Hal ini merupakan lintasan terpanjang di dunia dalam sistem BRT, serta telah mengangkut penumpang rata-rata 350.000 orang per hari.
Kami selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan melakukan evaluasi dan pengawasan dengan berkoordinasi instansi terkait dan dukungan dari masyarakat. Sebagai media komunikasi antara pengelola dengan para stakeholder khususnya pengguna bus Transjakarta, dikembangkan sistem informasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas melalui situs resmi Unit Pengelola Transjakarta Busway. (Kutipan sambutan Kepala Unit Pengelola Transjakarta Busway M. Akbar, MSc.)